Beranda | Artikel
Ringkasan Pelajaran Bahasa Arab Dasar [1]
Selasa, 25 November 2014

Rujukan : Kitab al-Muyassar dan at-Tas-hil

language-of-the-quran

Bismillah.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, berikut ini kami sajikan ringkasan pelajaran bahasa arab dasar yang kami sarikan dari dua kitab; al-Muyassar fi ‘Ilmi an-Nahwi dan at-Tas-hil fi Ma’rifati Lughoti Tanzil. Semoga memberikan manfaat bagi kita.

  • Penting bagi kita belajar bahasa arab. Bahasa arab adalah sarana untuk memahami ilmu agama Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa orang yang dikehendaki kebaikan oleh Allah adalah orang yang diberikan pemahaman dalam agama ini.
  • Pemahaman agama mencakup ilmu yang bermanfaat dan amal salih. Orang yang paham agama akan bisa membedakan antara kebenaran dengan kebatilan, antara iman dengan kekafiran, antara sunnah dengan bid’ah, antara halal dengan haram. Oleh sebab itu wajib atas setiap muslim untuk menimba ilmu agama Islam.
  • Ilmu yang paling wajib dipelajari adalah ilmu tauhid, ilmu tentang pokok-pokok ajaran Islam. Selain itu dianjurkan juga untuk mempelajari ilmu-ilmu lain yang semakin memperkuat pemahaman dalam beragama seperti ilmu tafsir, hadits, dan fikih secara terperinci. Untuk itu sangat dibutuhkan ilmu bahasa arab.
  • Ilmu bahasa arab mencakup berbagai cabang ilmu, diantaranya yangt paling utama untuk dikaji adalah ilmu nahwu dan shorof. Kedua ilmu ini merupakan pondasi untuk memahami tata-bahasa arab dan metode membaca kitab arab gundul/tak berharokat. Dengan demikian wajib bagi para da’i/juru dakwah untuk belajar ilmu-ilmu ini sehingga mereka bisa berdakwah di atas ilmu.
  • Ilmu nahwu mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur keadaan akhir kata di dalam bahasa arab, kedudukan setiap kata di dalam kalimat, dan tata-cara meng-i’rob. Adapun ilmu shorof mempelajari proses pembentukan kata sebelum dimasukkan ke dalam kalimat. Dengan ilmu shorof kita akan bisa mengubah satu kata menjadi bentuk kata yang lain dengan mudah.
  • Di dalam bahasa arab, kata disebut dengan istilah ‘al-kalimah’. Adapun kalimat yang biasa kita kenal dalam bahasa Indonesia dalam istilah nahwu disebut dengan nama al-kalam atau al-jumlah. Kata/al-kalimah dalam bahasa arab terdiri dari tiga macam; isim, filil, dan harf.
  • Isim/kata benda; adalah kata yang menunjukkan makna dan tidak berkaitan dengan waktu. Isim bisa menunjukkan kepada manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, dsb.
  • Fi’il/kata kerja; adalah kata yang menunjukkan makna dan memiliki latar belakang waktu tertentu. Fi’il menunjukkan suatu kejadian di masa lalu, sekarang, atau akan datang.
  • Harf/kata penghubung; adalah kata yang menunjukkan makna sempurna jika dikaitkan dengan isim atau fi’il. Harf tidak bisa berdiri sendiri, ia harus disambung dengan kata lain.
  • Perbedaan isim dengan fi’il; isim bisa ditanwin, fi’il tidak bisa, isim bisa diakhiri kasroh sedangkan fi’il tidak bisa, isim bisa diawali dengan alif lam/al sedangkan fi’il tidak bisa, isim bisa didahului harf jar/huruf jer sedangkan fi’il tidak bisa. Isim tidak berkaitan dengan waktu sedangkan fi’il berkaitan dengan waktu tertentu.
  • Huruf jer adalah kata penghubung yang menyebabkan isim/kata benda setelahnya menjadi majrur/kasroh akhirannya.
  • Kalimat sempurna disebut dengan istilah al-jumlah al-mufidah. Ada dua macam jumlah; jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah. Jumlah ismiyah diawali dengan isim, sedangkan jumlah fi’liyah diawali fi’il.
  • Pada jumlah ismiyah ada dua bagian pokok; mubtada’ -yang diterangkan- dan khobar -yang menerangkan- sedangkan pada jumlah fi’liyah ada dua bagian pokok yang lain, yaitu fi’il dan fa’il/pelaku. Atau jika kalimat itu pasif maka terdiri dari fi’il dan na’ibul fa’il/pengganti pelaku.


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/ringkasan-pelajaran-bahasa-arab-dasar-1/